Jauh hari saat sebelum batu akik booming seperti saat ini, sesungguhnya telah banyak yang mengoleksi bermacam batu akik di Indonesia. Lantaran mumpung ada pameran di Jawa Tengah, banyak beberapa kolektor yang turut memajang koleksi mereka di arena pameran, siapa tahu kelak ada yang bakal laris.

Bukanlah main, satu batu harga nya ada yang meraih 3, 4 miliar rupiah bila ada yang ingin membelinya. Harga segitu pasti bukanlah batu umum, minimum cost pembuatan mahal lantaran karena sangat telitinya pengrajin bakal batu yang dipahatnya, terkecuali ada beberapa hal lain sebagai pertimbangan mahalnya harga. 


Batu akik yang bernama fire oval ini yaitu batu akik yang sangatlah susah pembuatannya hingga jarang-jarang didapati oleh pengrajin ataupun konsumen. Untuk pengrajin, salah sedikit saja dapat menyebabkan kerugian lantaran jenis batunya getas atau gampang patah, namun keindahannya mengagumkan. 

Ada sedikit narasi tentang batu akik fire opal ini. Kisahnya berawal ketika Panembahan Senopati tengah lakukan aktivitas zikir dengan memakai tasbeh kesukaannya di tepi Sendang Dlepih. Dengan cara tidak berniat, tasbehnya jatuh serta ikatan talinya terlepas, butiran tasbeh yang dipakai wirida juga berantakan di seputar Sungai Bengawan Solo. Sekarang ini, butiran-butiran tasbeh itu jadi lahirnya batu mulia yang bantak bertebaran di daerah pegunungan Wonogiri. Dalam bhs Jawa, " TESBEH ", kepanjangan dari " Netes Kabeh (Menetes Seluruhnya). Serta maknanya yaitu netes kabeh yakni sudah lahir seluruhnya. 

Butiran batu Tesbeh yang dahulunya digunakan Panembahan Senopati untuk bermunajad pada Tuhan, berzikir pada Sang Khalik, waktu terputus serta terjatuh berantakan di sungai, saat ini berpindah bentuk jadikan batu mulia tumbuh di daerah Wonogiri.

Post a Comment

 
Top