Batu mulia atau yang lebih di kenal batu akik asal Indonesia makin diminati pasar asing. Hal itu dibuktikan dengan melonjaknya ekspor di bidang non migas ke Swiss sebesar 1. 000 %.

Hal semacam itu disibakkan, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nuz Nuzulia Ishak. " Penambahannya (ekspor) ke Swiss 1000-an %. Satu diantaranya perhiasan, " tutur Nuz di Kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (16/6).

Nuz menyampaikan, dalam perhiasan type silver terselip batu akik di dalamnya. " Itu menyumbang (ekspor) 35 %. Nilainya nyaris USD 200 juta periode Januari-April 2015. Hebat ya, " terang Nuz.

Lonjakan itu, lanjut Nuz, terbilang fantastis. Pasalnya di periode yang sama th. 2014 nilai ekspor perhiasan cuma USD 50. 000.


Oleh karena itu, Nuz meminta pada beberapa UMKM dalam negeri supaya tingkatkan kwalitas batu akik dengan lakukan cutting. " UMKM mesti tingkatkan kompetensi untuk cutting, lantaran kwalitas perhiasan batu akik dipandang juga dari sistem cutting nya. Buat bagus atau tak kwalitas dipandang dari pengasahan. Bila saat ini memiliki bentuk cuma oval, " ucapnya.

" Di Hongkong telah beberapa macam, jadi mesti belajar juga. Mesti ada sertifikatnya benar atau tidak untuk proteksi customer juga, " tandasnya.

Walau sekian, Nuz pesimis bila batu akik punya potensi menggenjot ekspor seperti yang dikemukan BPS sekian waktu lalu. " Batu akik HS nya tidak ada. Telah berbentuk perhiasan. Lantaran kan ekspor gendongan tidak bisa, " katanya.
bim

Post a Comment

 
Top