Demam batu akik bikin seniman di Kota Bandung mengambil untung. Dengan ketrampilannya, dia merubah limbah tulang sapi serta kerbau untuk diukir jadi cangklong liontin batu akik. 

Atas usaha kerasnya, pesanan karya Abah Giri ini telah menembus pasar internasional. Giri mengakui telah menekuni seni ukir dengan limbah hewan ini sepanjang 25 th.. 

Dia mengambil tulang belulang itu dari tempat jagal atau pasar. Dengan kegigihannya, Giri juga telah mempunyai suatu galeri yang ada di Jalan Babakan Ciamis, Sumur, Bandung, Jawa Barat. 

Giri mengakui, mulai sejak trend batu mulia itu omzetnya bertambah tajam. " Satu bulan dapat membuahkan beberapa puluh juta. Hasil karya saya banyak diminati, " tutur Giri. 

Liontin yang dipasangkan dengan beragam type batu akik telah cukup memikat hati warga dunia. Dia mengungkap, negara yang paling banyak pesan salah satunya Malaysia, Thailand, China dan Korea. 

 " Ada gagasan hasil karya saya akan jadi cinderamata ketika berlangsungnya Konferensi Asia Afrika yang bakal berjalan April yang akan datang, " kata Giri. 

Di galeri Giri tampak sebagian seniman ukir yang lain. Mereka juga bikin cangkok liontin itu lewat cara yang sangatlah simpel. Seperti memakai bor, gergaji sampai pisau ukir. 

Aming, salah satu pelanggan cangklong liontin batu akik hasil karya Giri, menyampaikan, dia sangatlah tertarik dengan cangklong liontin itu karena tidak sama dengan yang lain. 

"Cangklong dari limbah tulang sapi mempunyai kekhasan sendiri, ini yang bikin pemakai bangga memakainya, " kata Aming.

Post a Comment

 
Top