Demam batu akik betul-betul tengah menempa, tak terkecuali di Kabupaten Merangin. Tetapi, mesti hati-hati, bila mau berbelanja batu akik di website on-line, lantaran banyak penipuan.

Nasib jelek dihadapi Muzadir (35), warga Pematang Kandis Bangko, Kabupaten Merangin. Dia jadi korban penipuan selesai berbelanja batu akik serta nyatanya selesai mentransfer duit ke pengiklan website on-line, batu akik yang diinginkan tidak kunjung tiba.

Disebabkan masalah penipuan yang menerpa dianya, Muzadir tertipu belasan juta rupiah. Infonya, peristiwa berawal saat Muzadir tertarik untuk memperoleh batu akik type Bacan yang di tawarkan di website itu. Sesudah melihat-lihat photo batu akik yang di tawarkan, Ia juga lalu menghubungi pengiklan untuk beli batu akik yang di tawarkan itu.

Oleh pengiklan, Muzadir lalu disuruh untuk mentransfer duit sesuai sama harga yang di tawarkan sebesar Rp 13, 7 juta. Korban yang sangatlah mau mempunyai batu akik itu lalu menyanggupinya. Pada Minggu (15/2), korban lalu mentransfer duit itu lewat ATM yang ada di Kota Bangko. Tiga kali ia lakukan transfer kerekening ke pengiklan on-line itu dengan keseluruhan sebesar Rp 13, 7 juta.

Tetapi sesudah satu minggu dinanti-nantikan, batu akik yang diimpikannya tidak kunjung di kirim ke alamatnya. Terasa tertipu, pada akhirnya korban melaporkan peristiwa itu ke Mapolres Merangin.

Kapolres Merangin, AKBP Munggaran Kartayuga lewat Kasat Reskrim AKP Ike Yulianto di konfirmasi, Senin (2/3), membetulkan peristiwa itu. Dia menyampaikan, korban datang melapor sudah tertipu sesudah satu minggu barang yang dibeli korban tidak kunjung datang-datang.

“Korban sudah melapor masalah penipuan lewat website on-line pembelian batu akik, ” kata AKP Ike.

Berdasar pada info korban, penipuan itu dikerjakan oleh Eko Supriyanto serta Ajeng Safitri, warga Yogyakarta. Di mana lewat website on-line terlapor tawarkan penjualan batu akik type Bacan.

Post a Comment

 
Top